"Saya diundang untuk menghadiri Pertemuan Kedua TIIWG G20 ini. Menurut saya, pembahasan isu kali ini cukup sukses. Ini kedua kalinya saya mengunjungi Solo dan sangat menyukai keramahan yang ada. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan tidak sabar untuk mengikuti kegiatan selanjutnya di Labuan Bajo," ungkap Frederic perwakilan delegasi G20 asal Swiss tersebut.
Rangkaian Kirab Budaya ini menampilkan 30 kereta kencana dan kereta andong yang masing-masing membawa 3-4 delegasi negara G20 dan didampingi oleh anggota delegasi Pemerintah dan Putri Indonesia, serta 100 penampil (performer) SBC yang menggunakan kreasi batik yang dimodifikasi secara modern dan kreatif, dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Surakarta.
Adapun kereta kencana yang digunakan merupakan milik Keraton Kasunanan Surakarta. Kereta ini merupakan kereta pusaka yang telah berumur ratusan tahun. Selain kereta kencana dan kereta andong, rangkaian Kirab Budaya ini juga menggunakan 8 mobil listrik yang masing-masing memuat 6 orang.
Penyelenggaraan ini bertujuan untuk menggaungkan Presidensi G20 Indonesia kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Surakarta melalui Kirab Budaya serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada para delegasi G20.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur