Baca Juga: Pendeta Katolik Terkemuka di Yerusalem Bikin Aparat Israel Irit Bicara karena...Menurut Stefanus A.Gusma pelaksanaan Rakernas Pemuda Katolik ini sebagai salah satu wujud akselerasi organisasi berbasis potensi sumber daya kader menuju komitmen Reborn and Grow Further. Tema yang diangkat dalam Rakernas Pemuda Katolik 2022 adalah "Mentoring Kader Dalam Panggilan Politik dan Penguatan Pondasi Ekonomi.""Pemuda Katolik sudah berada di 32 provinsi dan 289 kabupaten/kota. Karena itu sudah harus dapat menggunakan paradigma organisasi baru, yang kaku dan yang sekadar seremonial itu memang sudah harus ditinggalkan. Kita bicara era kolaborasi. Kita sudah ketinggalan dengan anak-anak muda yang lain," katanya dalam keterangan pers kepada media, Jumat (20/5/2022).Lebih lanjut Gusma menyebutkan, "Kita usung satu gagasan besar atau satu komitmen gagasan organisasi yang tertuang dalam visi misi Pemuda Katolik menuju Reborn and Grow Further. Jadi lahir baru dengan persepsi pengelolaan dan paradigma yang baru. Tapi kita juga ingin tumbuh dan berkembang bersama dengan memberdayakan sumber daya kader yang ada di internal."Pemuda Katolik dalam periodisasi kepengurusan ini (2021-2024), hadir dengan semangat Reborn and Grow Further yang tentunya sedari awal berkomitmen dapat memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh kader-kader terbaik Pemuda Katolik di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Minta UAS Jangan Diserang oleh Sesama NU, Gus Umar: Harusnya Dilindungi"Semangat baru ini berpaut erat dan teguh pada peraturan organisasi, nilai-nilai kebangsaan dan kekatolikan," tegasnya.
Pemuda Katolik berkomitmen untuk terus memberikan ruang kreativitas dan inovasi bagi seluruh kadernya untuk tetap tumbuh menjadi organisasi yang handal di tengah tantangan zaman; untuk terus berkontribusi nyata bagi gereja dan tanah air.Program reborn yang pertama kali dijalankan kali ini menurut Gusma adalah menyelesaikan proses klastering kader. "Untuk saat ini kita mengelompokan sumber daya internal. Jadi ada enam klaster antara lain jurnalis, politisi, akademisi atau peneliti, UMKM Pengusaha, ASN dan lawyer. Pengklasteran ini dilakukan supaya gerak langkah organisasi ini berdasarkan dari sumber daya kader," jelasnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur