POLHUKAM.ID - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendukung Kakorlantas Polri untuk mengevaluasi ujian pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C. Khususnya materi ujian praktik berbentuk angka delapan dan zig-zag.
Sahroni mengatakan, beberapa bagian ujian SIM yang tidak relevan sudah lama diresahkan masyarakat. Apalagi, kata dia, praktik yang diuji tidak sesuai dengan kondisi jalanan yang ada.
“Saya sepakat dengan Pak Kapolri, ujian SIM ini banyak yang tidak relevan dan harus segera diubah guna sesuaikan kebutuhan. Heran juga kita sebenarnya, apa maksud dan tujuan dari materi-materi super sulit seperti itu," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (27/6).
Di jalan kan tidak ada yang begitu. Saya aja enggak pernah lihat ada jalanan bentuk angka delapan.
-Sahroni
Oleh karena itu, politikus NasDem itu meminta Kakorlantas fokus membuat materi ujian yang lebih substantif, terutama aspek psikologi. Sebab, Sahroni melihat belakangan ini banyak sekali pemilik SIM yang tidak siap secara mental.
“Jadi tolong Pak Kakorlantas segera rumuskan kembali materi dan tahapan ujian yang lebih substantif. Misal seperti tes psikologi yang lebih up to date, pastikan calon pemegang SIM benar-benar memiliki kesiapan mental dalam berkendara. Agar kasus-kasus tindak arogansi di jalanan seperti belakangan ini dapat kita cegah,” tambahnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur