"Saya rasa ini olok-olok, saya sebut ini olok-olok karena Mahfud MD ingin brandingkan dirinya sebagai orang yang netral yang tidak bensi oposisi, itu poin plusnya tu," kata Rocky Gerung kala berbincang dengan jurnalis senior Hersubeno Arief.
Kemudian ketika ditanya apakah Rocky akan menerima penghargaan tersebut andai benar-benar diberikan, jawabannya sudah bisa ditebak.
"Pasti saya tolak. Apa nggak cukup Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang berupaya ditutup mulutnya. Jadi sebenarnya ini nggak berhasil kan?," tambahnya.
Rocky mengatakan bahwa yang dibutuhkan bangsa saat ini bukanlah penghargaan-penghargaan individu, namun penghargaan terhadap kebebasan berpendapat dan beroposisi.
Jadi ketimbang memberikan Bintang Mahaputera, Rocky menyarankan agar Jokowi memberikan ruang opsisi untuk menyampaikan pendapatnya tanpa dinganggu buzzer.
"Jadi sebetulnya penghargaan-penghargaan ini kan dalam imajinasi saja. Apa pentingnya perhargaan, yang penting sistem kita ini diformalkan ada opsisi. Itu baru penghargaan kepada rakyat, bukan pada individu."
"Penghargaan itu harusnya ke rakyat bukan individu. Kebebasan sudah lebih dari Mahaputera itu, seharusnya Jokowi mengatakan saya tidak akan memberikan Mahaputra kepada yang mengkritik pemerintah, tapi saya resmikan bahwa Indonesia harus hidup dalam demokrasi yang ada oposisi," imbuhnya.
Sumber: bisnis
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur