Selama selama ini pihak kami berjasama dengan Kejaksaan untuk penanganan kasus korupsi. Tidak sekedar memenjarakan pelaku korupsi, namun untuk efek jera dan perbaikan sistem,” ungkap Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, kasus-kasus korupsi di BUMN yang dibongkarnya ini cukup besar dan merugika negara dengan jumlah yang besar juga.
Karena itu dirinya melaporkannya ke Kejaksaan kasus-kasus korupsi tersebut.
“Kasus korupsi ini diantaranya, kasus korupsi Garuda Indonesia dengan nilai Rp8,8 triliun, kasus Asuransi Jiwasraya sebesar Rp16, 8 triliun, korupsi Asabri Rp20,8 triliun dan kasus Waskita dengan nilai Rp2,5 triliun,” ujar Erick.
Dalam waktu dekat ini Erick Thohir berjanji pihaknya juga akan membongkar kasus korupsi yang besar lagi di lingkungan BUMN. “Saat ini masih menjalani audit untuk mengetahui kebenaran korupsi atau salah manajemen. Nanti jika selesai diaudit, kami segera melaporkannya ke Kejaksaan,” imbuhnya.
Erick menambahkan, pihaknya tidak hanya bekerja sama dengan Kejaksaan, namun juga dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dengan KPK pihak Kementerian BUMN bekerja sama dalam segi pencegahan. Selain itu, juga dalam laporan harta kekayaan pejabat di lingkungan BUMN.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur