"Kawin tangkap apa kawin paksa gini mah? Gak ada persetujuan asal dikawinin aja," komentar salah satu warganet.
"Kalau adek gue diperlakuin kek gitu, bakal gue penjarain satu per satu. Gile banget semisal gue restuin model kek gitu," komentar warganet lain.
"Budaya ini buat wanita di sana trauma, sangat tidak berperi kemanusiaan ketika wanita dipaksa menikah tanpa ada persetujuan. Pemerintah setempat harus mengevaluasi budaya ini dan memberikan aturan melarang kegiatan ini," ujar warganet.
"Culture yang merugikan dan berdampak negatif mending ditinggalkan," ujar yang lainnya.
"Tetep harus diadili pelaku yang jelas melanggar tradisi, misal dibiarkan ya akan merubah nilai tradisi yang semula positif menjadi negatif," tegas warganet.
"Takut banget liatnya itu ih, bisa trauma coi," aku warganet.
Seorang warganet juga memberikan informasi terkini soal kasus tersebut. Ia mengatakan bahwa para pelaku sudah berhasil diringkus polisi pada Kamis sore. Namun, apabila ada kesepakatan dari pihak yang akan dikawinkan, maka pelaku dibebaskan.
"Hai kak, pelaku sudah ditangkap ya, sore ini, sedang dalam pemeriksaan. Ada memang budaya seperti itu di Sumba, tapi apabila antara kedua belah pihak sudah ada kesepakatan, terutama yang mau kawin, maka dibebaskan ya kak," tulis warganet tersebut, Kamis (7/8/2023).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur