Kerugian materiil pun ditimbulkan dan bahkan 20 rekan Fatimah mengalami luka-luka. Fatimah mengatakan puluhan pedagang mengalami luka serius di kepala dan badan. Hal ini lantaran preman memukuli para pedagang dengan martil, batu, dan kayu.
Sebagian pedagang pun masih dirawat di rumah sakit. Kebrutalan ini sangat tidak diduga dan para pedagang pun tak berdaya.
Prihadi mengatakan tidak ada aparat dari Polri maupun TNI saat peristiwa tersebut terjadi. Padahal pihaknya telah berkoordinasi dan lapor ke Polsek dan Polres.
Selanjutnya, Fatimah dan tim kuasa hukum pedagang pun melaporkan insiden ini ke Polres Kota Tangerang di Tigaraksa. Para pedagang melaporkan Perumda Niaga Pasar Kabupaten Tangerang dan pengembang yang membangun pasar tersebut.
Atas kejadian tersebut, polisi pun meminta para preman menyerahkan diri. Polisi juga berjanji akan menindak tegas para pelaku.
Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiono juga melakukan penyelidikan dan investigasi terhadap aksi tersebut. Pihaknya berjanji mencari pihak yang bertanggung jawab dan motif di balik aksi ini.
"Sekali lagi kami mengimbau kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam peristiwa tindak pidana tadi sore untuk menyerahkan diri secara sukarela kepada kepolisian," kata Sigit Dany Setiono, Minggu (24/9/2023).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur