Istana Negara Dikepung Pasukan RPKAD, Sukarno Ketakutan Kabur Naik Helikopter

- Kamis, 05 Oktober 2023 | 23:30 WIB
Istana Negara Dikepung Pasukan RPKAD, Sukarno Ketakutan Kabur Naik Helikopter

“Saya tidak setuju dengan penempatan pasukan tanpa inisial mengepung Istana. Saya tahu itu RPKAD. Kalau Bung Karno bertanya, bagaimana saya harus menjawab,” kata Amir.


“Amir, jangan takut, kalau saya jadi presiden, setiap detik kamu bisa datang,” kelakar Kemal. 

Kemal sempat meninggalkan ruangan rapat untuk menemui stafnya. 


Sekembalinya ke ruangan bersama Umar Wirahadikusumah, Kemal kaget ternyata perwira lain setuju dengan penarikan pasukan liar itu. 


“Kamu harus menarik semua pasukan yang ditempatkan di sekeliling Istana,” kata Umar. 


Kemal kaget. “Kenapa begitu?”


“Itu kehendak Amir,” jawab Umar. 


“Tidak bisa,” tegas Kemal. Sebagai pimpinan, Kemal tak ingin kehilangan muka di hadapan anak buahnya jika merubah keputusan begitu saja. 


Umar marah mendengar penolakan Kemal. “Kamu jangan jadi avontuir. Saya akan lapor Pak Harto. Kamu atau saya yang keluar,” ancam Umar. 


“Silakan,” kata Kemal.


Begitu suasana agak mereda, Kemal mengatakan, “Umar, kalau something goes wrong, saya yang digantung. Bukan Kamu! Dengan izin saya, kamu bisa bilang he is insubordinate,”


“Oke,” jawab Umar. 


Keesokan harinya kabinet 100 menteri bersidang. Pasukan liar itu mengelilingi Istana mengawasi rapat kabinet. 


Kehadiran pasukan liar ini diketahui Komandan TJakrabirawa, Kolonel Sabur. Sabur melaporkan hal ini Bung Karno. 


“Ada pasukan tidak dikenal mengelilingi Istana,” kata Sabur ke Soekarno. 


Mengetahui hal itu, Presiden Soekarno ketakutan akan diserbu. Bung Karno lari ke belakang Istana yang sudah menunggu helikopter. 


Subandrio dan Chaerul Saleh juga berlari menyusul Bung Karno. Saking terburu-burunya, sebelah sepatu Subandrio sampai copot dan tidak dihiraukannya. 


Bung Karno, Subandrio, dan Chaerul Saleh terbang ke Istana Bogor. Pimpinan rapat diambil alih Dr Leimena.


Sumber: suara

Halaman:

Komentar

Terpopuler