"Saya sudah mencoba untuk login kembali ke akun Whatsapp dengan nomor telepon saya. Akan tetapi, saya tidak mendapatkan SMS verifikasi dari Whatsapp sejak dini hari tadi hingga sore ini," ucap Melki.
Melki belum mengetahui apakah peretasan itu berkaitan dengan kritik BEM UI yang disampaikan beberapa waktu lalu atau bukan. Namun, jika benar itu membuktikan ada upaya keras untuk membungkam demokrasi.
"Saya tidak tahu apakah ini berkaitan atau tidak dengan kritik-kritik yang saya ataupun BEM UI sampaikan. Jika betul ini berkaitan dengan kritik-kritik yang selama ini kami sampaikan, maka ada upaya keras untuk membungkam aspirasi dan menginjak-injak demokrasi yang harus secara keras kita lawan," tegas Melki.
Lebih jauh, Melki menegaskan peretasan itu tak menyurutkan semangatnya untuk bergerak dan bersuara. Dia meyakini, semakin banyak ancaman dilewati mak semakin benar jalan yang dipijak.
"Saya tegaskan bahwa ini tidak sama sekali menyurutkan semangat saya dan BEM UI untuk bergerak dan bersuara. Kami meyakini bahwa semakin banyak ancaman yang dilewati, berarti semakin benar jalan yang kami pijak. Kami tidak akan takut dan gentar sedikit pun untuk bersuara. Kami akan makin nyaring dan tidak akan padam," pungkasnya.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur