"Saya berharap bahwa rencana-rencana yang kita inginkan sesuai dengan tema kita itu, yaitu Bergerak Lebih Cepat untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di dunia memang dapat kita laksanakan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan selaku Sekretaris KNEKS Sri Mulyani melaporkan bahwa terdapat 8 program kerja dari 13 program prioritas yang sudah terealisasi dan diharapkan akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Tanah Air. Capaian kinerja yang telah berjalan di antaranya adalah klaster Pengembangan Industri Produk Halal melalui kodifikasi data produk halal untuk perdagangan internasional.
"Kodifikasi data produk halal dengan perdagangan internasional, ekspor dan impor telah berjalan dengan baik. Data ekspor produk Indonesia yang telah memiliki sertifikasi halal telah dapat diidentifkasi. Ke depan hal yang sama juga akan dilakukan pada data impor nasional," ujarnya.
Selain itu, pada klaster pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah, telah dilaksanakan pengembangan pembiayaan syariah bagi UMKM melalui penerbitan saham atau surat berharga syariah melalui Urun Dana Berbasis Teknologi.
"Upaya-upaya memperluas alternatif pembiayaan syariah bagi UMKM melalui penerbitan saham atau surat berharga syariah melalui Urun Dana Berbasis Teknologi (Securities Crowdfunding) Syariah sudah bergulir dan diharapkan ekosistemnya akan terus membesar, sehat, dan berkesinambungan," ucapnya.
Terkait dengan perluasan jaringan KNEKS di berbagai daerah, Sri Mulyani menyampaikan bahwa KNEKS mendukung penuh pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) sehingga dapat mempercepat pembangunan ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan kearifan lokal di masing-masing daerah.
"KNEKS mendukung Pembentukan KDEKS di Provinsi Sumatera Barat yang akan segera diiikuti oleh beberapa Pemda lain seperti Jawa Barat dan Riau. Keberadaan KDEKS di daerah akan memudahkan koordinasi dan sinkronisasi antara program kerja nasional dengan kebutuhan dan karakteristik spesifik daerah dalam mengembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah," sambungnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur