" Kita miris sebenarnya ini melihat anggaran tidak ada untuk guru honorer, di sisi lain kita alokasikan begitu besar untuk kota baru. Itu yang saya sampaikan di mana letak prioritas kebutuhan kita,” ujar Anies.
Pemerintahan saat ini dipertanyakan atas prioritas anggaran yang tidak memperhatikan nasib para guru honorer.
Baca Juga: Usai Resmi Mendapatkan Dukungan Dari Jusuf Kalla, Anies: Kami Merasa Sangat Terhormat
Salah seorang guru honorer, Musmulyadi, mengungkapkan betapa minimnya gaji yang mereka terima, hanya Rp600.000 setiap tiga bulan.
Hal ini menggambarkan betapa sulitnya kehidupan mereka yang harus mengandalkan gaji yang tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Capres Anies Baswedan kemudian menyoroti alokasi anggaran yang besar untuk membangun kota baru, sementara guru honorer terus terpinggirkan.
Dalam hal ini, Anies merasa prihatin dan mempertanyakan prioritas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan mendasar seperti pendidikan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nolmeter.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur