"Sekarang, setelah sukses urus baliho Jenderal Dudung sibuk ngurusi migor, dengan sigap, Dudung datang ke Pasar Kramat Jati," kata Khozinudin dikutip Polhukam.id.
"Sejak kapan Menko Marives jadi atasan Dudung? Bukankah atasan Dudung Panglima TNI? Kenapa Dudung terkesan cari panggung sendiri?," tanyanya.
Ia mempertanyakan apakah berdasarkan temuannya di Pasar Kramat Jati jika ada pedagang yang menjual migor di atas harga eceran tertinggi (HET) lalu akan menghukum pedagang nakal itu?
"Entahlah, apa yang akan dilakukan Dudung setelah tahu ada pedagang yang menjual harga diatas HET. Apakah akan dihukum push up," pungkasnya.
Menurutnya, negara ini seperti dikelola oleh preman, tentara dikerahkan untuk menakut-nakuti rakyat.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur