“Potensi ekonomi digital di Indonesia sebesar Rp5.400 triliun harus bisa dimanfaatkan para wirausaha mapan baru dari kalangan kampus (mahasiswa) berbasis anak muda inovatif dan berpendidikan tinggi,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2022).
Menurut Menkop-UKM, jangan sampai potensi tersebut dikuasai asing. Pasalnya, saat ini, sekitar 50% produk yang ada di e-commerce merupakan barang impor. Para wirausaha muda saat ini, selain harus mampu menguasai pasar dalam negeri, juga harus kompetitif di pasar global.
Di acara sekaligus pembukaan Enterpreneur Creative Project (ECP) 2022, Menteri Teten mengajak wirausaha muda untuk meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi.
"Ke depan, produk UMKM kita harus berbasis inovasi, kreativitas, dan teknologi. Dan itu harus disiapkan oleh kita semua, termasuk dari lembaga kampus," kata MenKopUKM.
Oleh karena itu, Menteri Teten berharap perguruan tinggi termasuk UMP harus kuat dalam mengembangkan inkubator bisnis di lingkungan kampus.
"Pilih 2-3 produk unggulan untuk dikembangkan hingga memiliki daya saing tinggi di pasar," kata Menteri Teten.
MenKopUKM meyakini dari UMP bakal lahir banyak wirausaha muda berbasis kampus dan anak muda. Pasalnya, pangsa pasar anak muda sekarang ini adalah produk-produk custom atau handmade. Ini peluang bagi para pelaku startup.
Hanya saja, Menteri Teten mengingatkan, dengan pasar terbuka seperti saat ini, bukan hanya produk startup Indonesia bisa masuk ke pasar dunia, tapi produk luar negeri juga bisa masuk ke pasar nasional.
"Jadi, kita harus kompetitif. Artinya, kita harus kuat dalam ide dan kreativitas," ucap MenKop-UKM.
Selain itu, Menteri Teten juga menyebutkan, ada 1,7 juta sarjana lulus setiap tahunnya, tetapi jumlah itu tentu tidak akan mampu terserap semuanya dalam dunia kerja.
Dan berdasarkan penelitian Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey 2021 menunjukkan bahwa 72 persen generasi Z dan milenial bercita-cita menjadi wirausaha.
"Universitas saat ini harus mengubah pola pikir melalui kurikulumnya dalam mencetak sarjana, untuk menjadi wirausaha berpendidikan yang berdaya saing dan inovatif dengan menciptakan lapangan kerja, bukan lagi pencari kerja," kata Menteri Teten.
Bagi Menteri Teten, universitas berperan penting dalam memajukan kewirausahaan. Salah satunya dengan mendorong spin-off kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, melahirkan wirausaha yang memiliki inovasi, kompetitif, serta siap tarung, baik di pasar domestik maupun global.
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah yang juga hadir, mengapresiasi program peningkatan kewirausahaan dari lingkungan kampus yang terus digulirkan KemenKop-UKM.
"Ini program kongkrit yang harus didukung," ucap Mukaromah.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur