Menurutnya, relawan PaS Gibran tidak menggelar program-program yang sifatnya gimmic seperti pengumpulan massa, goyang gemoy, keramaian-keramaian dan sebagainya.
"Yang begitu kan konsekuensinya biaya. Trus yang kedua dampaknya itu kurang terasa secara signifikan secara elektoral," katanya.
PaS Gibran Depok lebih mengedepankan strategi-strategi mengedukasi masyarakat secara individu maupun komunitas melalui forum2 pengajian, kajian agama dan kebangsaan, sampai ngobrol santai di warung2 kopi. Dengan begitu masyarakat lebih memahami akan pentingnya membawa Indonesia menjadi lebih baik, melalui anak muda yang berwawasan NKRI, progresif, kreatif dan inovatif.
Baca Juga: Tokoh Pemuda Bersyukur Papua Menjadi Bagian Integral NKRI
"Kita lebih mengedepankan strategi ngobrol di warung-warung sambil memberikan edukasi politik ke masyarakat. Tentunya cara itu disampaikan secara santun sesuai arahan pak Prabowo," katanya.
Sepanjang perjalanan kontestasi politik, Prabowo dinilai selalu berpenampilan ksatria. Prabowo tidak menyerang kandidat lain dengan cara yang kurang bijaksana. Kalaupun menyerang, Prabowo menyampaikannya melalui kritik program dan gagasan.
"Dan itu yang kita lihat. Makanya PaS Gibran Kota Depok melakukan sosialisasi seperti yang Prabowo Gibran lakukan," ujarnya.
Menurut lulusan Pesantren dan Al Azhar University Cairo tersebut, Pas Gibran Kota Depok sudah ada di 11 kecamatan. Pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan partai pendukung KIM seperti partai Gerindra, partai Gelora, partai Golkar dan sebagainya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: betawipos.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur