Keluarga korban kemudian mulai curiga sebab korban sering mengerang dan menangis kesakitan di bagian kepalanya hingga sering mengigau ketakutan.
“Anak saya sebelumnya tidak pernah mengalami sakit atau punya riwayat sakit di kepala tetapi karena pemukulan yang dilakukan kepala sekolah beberapa waktu lalu anak kami Yaredi Nduru kritis dan dirawat di ICU hingga akhirnya meninggal dunia ucapnya,” ujar Sekhezatulo Nduru, ayah korban.
Dalam peristiwa penganiayaan tersebut, pihak keluarga telah membuat laporan polisi di Polres Nias Selatan agar mengungkap kasus kematian anak mereka.
“Agar kasus ini segera dapat kejelasan penyebab kematian korban, kami akan melakukan autopsi kepada jenazah korban untuk bisa menetapkan pelakunya,” ungkap AKP Freddy Siagian singkat, Rabu (17/4/2024), saat mendatangi rumah korban di Desa Sifitu Banua, Kecamatan Somambawa, Nias Selatan
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur