Saat disambangi kerumahnya, wartawan media tvOnenews.com dapat melihat lansung postur tubuhnya yang tinggi dan saat dimintai keterangan, Susi Herlina ibu kandung Sagil menjelaskan, perbedaan anaknya mulai kelihatan di saat duduk di kelas 2 SD.
"Kelas 2 SD mulai terlihat pertumbuhan Sagil dan sangat mencolok dan bertambah tinggi dan setiap tahun selalu ganti seragam," ujar Susi orang tua Sagil.
Sagil Muhammad Rizki berfoto dengan keluarga. (IST) Selain itu, lanjut Susi, dengan postur tubuh di atas rata-rata anaknya sempat minder saat bermain dengan kawan-kawannya, namun dengan beranjaknya usia Sagil saat ini sudah terbiasa dan percaya diri dengan kondisinya saat ini.
Sagil Muhammad Rizki yang lahir 07 Juni 2012 merupakan putra kedua dari pasangan Hermanudin dan Susi Herlina.
Dengan kondisi hidup yang penuh kesederhanaan, orang tua Sagil mempunyai kesulitan untuk membeli pakaian, celana dan ukuran sandal serta sepatu untuk Sagil karena harganya jauh lebih mahal dari harga pakaian orang biasa.
"Kita kesulitan untuk membeli pakaian Sagil karena ukurannya jauh berbeda dengan yang lain. Terpaksa dipesan dahulu atau dijahit, untuk ukuran baju saat ini Sagil menggunakan ukuran XXXXL, ukuran celana nomor 38, sedangkan ukuran sepatu atau sandal nomor 50, itu pun masih sempit.
Dengan kondisi hidup yang pas-pasan kita sangat kesulitan soal harga, tapi harus bagaimana lagi karena kebutuhan tetap kita usahakan," ucap Susi sambil tersipu.
Dengan postur tubuh yang tinggi dan saat dimintai keterangan mengenai cita-citanya, Sagil berminat dan berniat jikala sudah besar nanti bercita-cita menjadi TNI dan atlit volly.
"Saya bercita-cita sudah besar nanti akan menjadi TNI dan sebagai atlet volly, semoga saja terwujud," tutup Sagil sambil tersenyum
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur