Bedakan Persahabatan dan Konspirasi: Menyikapi Statement Prabowo Yang Ingin Tetap Bersama Jokowi

- Selasa, 11 Februari 2025 | 17:00 WIB
Bedakan Persahabatan dan Konspirasi: Menyikapi Statement Prabowo Yang Ingin Tetap Bersama Jokowi


Bedakan Persahabatan dan Konspirasi: 'Menyikapi Statement Prabowo Yang Ingin Tetap Bersama Jokowi'


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Dalam politik, batas antara persahabatan dan konspirasi sering kali menjadi samar. Kata ‘persahabatan’ mengandung makna hubungan yang dibangun atas dasar saling percaya, kesetiaan, dan niat baik. 


Sebaliknya, ‘konspirasi’ lebih bernuansa manipulatif, di mana kepentingan tersembunyi dan tujuan tertentu menjadi landasan utama. 


Pernyataan Prabowo Subianto yang ingin tetap bersama Joko Widodo setelah memenangkan pemilihan presiden menimbulkan pertanyaan mendasar: Apakah ini bentuk persahabatan sejati atau konspirasi politik?


Persahabatan dalam Politik: Realitas atau Ilusi?

Persahabatan dalam politik bukanlah hal yang mustahil, tetapi sering kali hanya bersifat pragmatis. 


Dalam demokrasi, rivalitas dan aliansi merupakan bagian dari strategi politik yang terus berkembang. 


Prabowo, yang pernah menjadi lawan politik Jokowi dalam dua kali pemilu presiden (2014 dan 2019), kini berbalik menjadi sekutunya. 


Keputusan ini tentu bukan semata-mata berdasarkan ikatan emosional atau kesamaan nilai, melainkan kalkulasi politik yang matang.


Jika benar Prabowo dan Jokowi memiliki hubungan yang didasarkan pada persahabatan sejati, maka kita seharusnya melihat adanya kebersamaan yang tulus dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sekadar mempertahankan kekuasaan. 


Persahabatan dalam politik seharusnya melahirkan kebijakan yang baik dan pro-rakyat, bukan aliansi yang membungkam kritik serta memperpanjang dominasi kekuasaan.


Konspirasi Kekuasaan: Meneguhkan Status Quo?

Di sisi lain, banyak pihak menilai bahwa kebersamaan Prabowo dan Jokowi lebih menyerupai konspirasi untuk mempertahankan status quo kekuasaan. 


Hal ini dapat ditelusuri dari berbagai indikasi, seperti keterlibatan Jokowi dalam membentuk koalisi besar yang mendukung Prabowo serta penempatan figur-figur dekatnya dalam lingkaran kekuasaan mendatang. 


Halaman:

Komentar

Terpopuler