Pendanaan Danantara Diragukan: Mirip Strategi Jokowi, Ujungnya Tetap Ngutang!

- Rabu, 19 Februari 2025 | 00:20 WIB
Pendanaan Danantara Diragukan: Mirip Strategi Jokowi, Ujungnya Tetap Ngutang!

👇👇


TAGS


Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, menjelaskan bahwa Danantara akan mengalokasikan aset negara ke proyek-proyek berkelanjutan dengan dampak ekonomi tinggi. 


Salah satu target utamanya adalah mempercepat transisi energi melalui investasi di sektor EBT. 


Selain itu, manufaktur canggih dan penguatan industri hilir juga menjadi prioritas, sejalan dengan upaya hilirisasi yang tengah didorong pemerintah. 


Di sektor pangan, investasi Danantara diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan peternakan dalam negeri. 


“Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” kata Prabowo. 


Untuk tahap awal, Danantara diproyeksikan memiliki pendanaan sebesar 20 miliar dollar AS (sekitar Rp 320 triliun). 


Prabowo optimistis dana ini akan menjadi modal transformatif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.  


"Saya sangat yakin, saya sangat optimistis. Indonesia akan maju dengan kecepatan penuh," ungkapnya. 


Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengisyaratkan bahwa peluncuran Danantara memang sudah dipersiapkan sejak awal 2025. 


“Insyaallah, doakan saja,” kata Prasetyo saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Sabtu (1/2/2025). 


Adapun regulasi terkait Danantara telah mendapat kepastian hukum setelah DPR menyetujui perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 


Salah satu poin dalam revisi ini adalah pengaturan khusus mengenai keberadaan Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) yang bertujuan memperkuat perekonomian nasional. 


Dengan peluncuran resmi pada 24 Februari mendatang, BP Danantara diharapkan dapat menjadi instrumen penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencapai target pertumbuhan sebesar 8%.


BPI Danantara akan dilibatkan dalam pelaksanaan program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 


Perwakilan Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan berperan dalam mendorong minat investasi untuk mendukung program tersebut. 


“Dari sisi kami mungkin hanya dua, semacam book building untuk interest, dan juga penambahan likuiditas ya di sini, untuk bisa jumpstart program ini,” ujar Pandu usai menghadiri rapat pembiayaan perumahan di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2025).


Selain menarik investasi, Danantara juga menampung masukan dari pelaku pasar guna meningkatkan minat terhadap program ini.


“Book building adalah proses mengumpulkan interest serta masukan dari pasar. Ini yang sedang kami jalankan dengan berbagai pihak,” kata Pandu. 


Sekadar tahu, bahwa BPI Danantara baru saja dibentuk setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disahkan menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna DPR pada Selasa (4/2/2025). 


Penting diketahui bahwa Danantara dibentuk untuk meningkatkan efisiensi, daya guna, dan nilai tambah aset negara agar memberikan manfaat ekonomi lebih besar. 


Badan ini akan mengonsolidasikan pengelolaan aset negara di bawah satu entitas guna mengurangi tumpang tindih dan inefisiensi di berbagai lembaga pemerintah. 


Pada tahap awal, Danantara akan mengelola aset Indonesia Investment Authority (INA) dan tujuh badan usaha milik negara (BUMN) dengan total nilai aset Rp 9.085 triliun. 


Ketujuh BUMN tersebut meliputi: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) PT Bank Mandiri Tbk PT PLN (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Telkom Indonesia Tbk PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).


Sumber: MonitorIndonesia

Halaman:

Komentar

Terpopuler