SERU! Perang Bubat Mega-Jokowi: Ketegangan Yang Semakin Terbuka

- Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:10 WIB
SERU! Perang Bubat Mega-Jokowi: Ketegangan Yang Semakin Terbuka


Ketika Jokowi masih menjadi bagian dari PDI-P, Megawati bisa mengontrolnya sebagai kader partai. 


Namun, setelah dua periode memimpin dan membangun basis kekuatannya sendiri-pasca diberhentikan dari PDI-P, Jokowi mulai melawan secara terbuka kepada Megawati. 


Peristiwa retreat di Magelang ini memperlihatkan dengan jelas bahwa Jokowi ingin menunjukan perlawanan kepada Megawati, bahkan bisa jadi ingin mencoba membentuk poros kekuatannya sendiri.


Lebih jauh, pertikaian ini juga menandakan bahwa dinamika politik nasional akan semakin penuh intrik dan pertarungan kepentingan. 


Megawati tampaknya berusaha keras memastikan bahwa PDI-P tetap solid dan tidak terseret ke dalam orbit kekuatan lain dan ingin  semakin mandiri. 


Sementara itu, sisi lain Jokowi tampak ingin mengamankan masa depan politiknya sendiri dengan membangun aliansi baru yang bisa menopang pengaruhnya pasca-pensiun dari kursi kepresidenan.


Konsekuensi dan Dampaknya ke Depan


Pertikaian ini tentu membawa konsekuensi besar bagi peta politik nasional. 


Pertama, PDI-P kemungkinan akan mengalami fragmentasi internal yang lebih dalam jika ada kader yang membangkang terhadap instruksi Megawati dan tetap menghadiri retreat Magelang. Ini bisa menjadi ujian loyalitas bagi para kepala daerah dari PDI-P. 


Kedua, jika Jokowi berhasil mengumpulkan dukungan dari para kepala daerah ex-pdip, ini akan menjadi ancaman besar bagi PDI-P dalam mempertahankan pengaruhnya di daerah, terutama menjelangkongres PDIP yad.


Ketiga, bagi partai-partai lain, perpecahan ini bisa menjadi peluang untuk mengambil posisi strategis. 


Partai-partai yang selama ini berseberangan dengan PDI-P atau mencari celah untuk memperbesar pengaruhnya bisa memanfaatkan situasi ini untuk memporak-porandakan konstilasi yang terjalin dengan kekuasaan saat ini.


Pada akhirnya, pertarungan ini bukan lagi sekadar soal retreat di Magelang, tetapi simbol dari pergeseran kekuatan di politik nasional. 


Apakah Megawati mampu mempertahankan kendali atas PDI-P dan kader-kadernya, ataukah Jokowi yang akan semakin sukses membangun poros politiknya sendiri? 


Yang jelas, pertarungan ini belum akan berakhir dalam waktu dekat, dan justru akan semakin memanas seiring dengan dinamika politik pasca-Pilpres 2024. ***


Sumber: FusilatNews

Halaman:

Komentar

Terpopuler