GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia

- Jumat, 14 Maret 2025 | 14:50 WIB
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia

POLHUKAM.ID - Tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka harus menghadapi tantangan berat sektor ekonomi. 


Selain soal ekonomi global yang tidak 'baik-baik' saja, banyak kebijakan yang ditelorkan tim ekonomi Kabinet Merah Putih (KMP) 


Kebijakan yang banyak menjadi sorotan adalah pemotongan anggaran serta pembentukan Badan Penglola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 


Baru-baru ini, OCBC yang merupakan salah satu bank kakap di Singapura, memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di kuartal I-2025 hanya tumbuh 4,8 persen. Ini di luar kebiasaan, PDB biasanya menggeliat di level 5 persenan. 


Kali ini, OCBC merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dari 5,1 persen menjadi hanya 4,9 persen. 


Disebutkan, kebijakan Presiden Prabowo melakukan efisiensi dengan memangkas anggaran kementerian dan Lembaga (K/L), seharusnya tidak ada masalah jika tepat sasaran dan terukur. 


Namun, kebijakan tersebut malah memberikan tekanan terhadap perekonomian nasional. 


Termasuk tutupnya sejumlah industry padat karya membuat pergerakan ekonomi diprediksikan emakin berat. 


Ekonom OCBC Lavanya Venkateswaran, dan Ahmad A Enver sepakat bahwa sejumlah kebijakan di pemerintahan Prabowo Subianto justru melemahkan perekonomian di paruh pertama 2025. 


Artinya, masih ada peluang untuk melakukan perbaikan di paruh kedua. 


Ke depan, terlihat masih kuatnya 'ketidakpastian yang tinggi' terkait realokasi anggaran serta pelaksanaannya. 


Ditambah minimnya penerimaan negara serta beban berat keuangan dari pembentukan BPI Danantara. 


"Perlambatan fiskal pada 2025 tidak dapat dikesampingkan," kata ekonom OCBC. 


Halaman:

Komentar

Terpopuler