Ada tiga narasi besar yang menurut TA-MOR-PTR sengaja dipelihara untuk menutupi skandal ini:
Pertama, pencabutan pagar laut disebut telah tuntas.
Faktanya, pagar masih berdiri kokoh di sejumlah desa seperti Lontar, Patramanggala, Mauk Barat, dan Muncung. Ahmad menyebutnya “kebohongan kasat mata”.
“Kedua, Arsin dkk disebut pelaku utama. Padahal, menurut pengakuan warga dan data lapangan, pagar laut dibangun oleh mandor bernama Memet, dibiayai oleh Eng Cun alias Gojali, dan diawasi langsung oleh Ali Hanafiah Lijaya — orang kepercayaan Aguan,” ungkapnya.
Ketiga, pagar laut disebut tak terkait Agung Sedayu Group. Padahal, dua anak usaha ASG — PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa — telah terbukti memiliki SHGB di area pagar laut.
“Sulit dipercaya pagar laut tidak ada kaitannya dengan PIK-2, sementara ASG mengantongi sertifikat tanah di lokasi itu,” kata Ahmad.
Pernyataan Bareskrim bahwa “tidak ada kerugian negara karena belum ada audit BPK” dianggap tak berdasar.
Ahmad menilai, jika laut negara telah berubah menjadi properti yang bersertifikat dan diperdagangkan, maka kerugian negara bersifat nyata.
“Penyidik bisa saja meminta audit investigatif dari BPK. Hitung total luas laut yang diklaim, dikalikan NJOP, itu angka kerugiannya. Tapi memang tidak ada kehendak untuk membongkar kejahatan ini,” katanya.
Bagi Khozinudin, kasus ini memperlihatkan betapa negara sudah kehilangan kedaulatannya atas tanah dan lautnya sendiri.
“Negara hanya jadi penonton, aparat jadi pemeran figuran,” ujarnya.
Ia menyebut mendapat informasi bahwa para oligark, termasuk Aguan, bahkan memandang kekuasaan negara tak lebih dari topeng monyet — tokoh hiburan yang menari sesuai irama gendang mereka.
“Kalau pagar laut yang kasat mata saja bisa dibohongi, apalagi sertifikat laut? Apalagi korupsinya?” katanya retoris.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur