Di Balik Tuntutan Purnawirawan TNI Lengserkan Gibran

- Kamis, 01 Mei 2025 | 12:55 WIB
Di Balik Tuntutan Purnawirawan TNI Lengserkan Gibran


Kini bukan lagi masa-masa puncaknya Jokowi, apalagi Gibran. Meski menjabat Wapres, kursi itu begitu panas buat Gibran. 


Kadang bergerak-gerak sendiri dia. Kemari salah. Jika bergerak dianggap terlalu maju, tak bergerak dianggap tak ada gunanya. 


Usulan para purnawirawan TNI agar Gibran diganti tak bisa pula dianggap enteng, kendati dianggap tak ada jalan ke situ. 


Memang bukan pula masa-masa di bawahnya Jokowi tapi menyandang posisi sebagai mantan Presiden tentu saja tidak sama dengan dulu. 


Seandainya Jokowi tidak memberi jalan buat Gibran untuk maju, meski terjadi perubahan syarat pencapresan, ceritanya tentu akan berbeda. 


Jokowi tak akan diserang seperti sekarang seolah-olah dia masih berkuasa. 


Hanya saja pilihan Jokowi terhadap Prabowo sangat tepat. Prabowo orang yang setia. Tapi, tak bisa pula serta merta membuat jalan untuk Gibran berkuasa.


Prabowo tentu tak salah meminta Gibran saat itu. Salah besar kalau Prabowo tak meminta Gibran. Jalan ke arah itu sudah dibuka dan benar-benar sudah terbuka lebar. 


Masak Prabowo masih meminta yang lain? Berkali-kali kabarnya Prabowo meminta Gibran. Itu lebih halus lagi dari yang namanya etika, adab, sopan santun, dan yang lainnya. 


Tipis sekali. Jangankan Gibran yang dibukakan jalan, Kaesang pun dibukakan jalan (mau dijadikan Gubernur Jateng -red) persis seperti jalan yang dibukakan buat Gibran. Untung tak jadi alias batal. 


Sudah terang-benderang seperti itu, apa pula yang bisa dilakukan Prabowo, selain meminta Gibran secara jelas. 


Prabowo dengan segala pengalamannya pastilah sadar dengan apa yang terjadi saat ini. Jokowi, apalagi Gibran  belum tentu. 


Prabowo berkali-kali jatuh dari puncak dan bangkit lagi. Jokowi belum pernah dan ini kali pertama. Jokowi akan kesulitan, jika masih memaksakan Gibran.


Jokowi sendiri tak meneruskan dirinya berpasangan dengan Jusuf Kalla pada periode kedua. Terkendala aturan, memang. 


Jusuf Kalla sudah dua periode jadi Wapres. Tapi tanpa terkendala aturan pun, Jokowi juga akan melepas Jusuf Kalla. 


SBY pun pada periode kedua pasangannya berbeda. Jadi wajar kalau nanti Prabowo pun tak lagi berpasangan dengan Gibran. 


Agaknya ini yang ingin diantisipasi Jokowi. Jokowi tentu ingin betul Prabowo tetap berpasangan dengan Gibran (di 2029). 


Tak hanya se-Indonesia, sedunia pun orang tahu. Ini tak bisa lagi disembunyikan. Jokowi tetap aktif di dunia politik, bisa jadi karena keinginan ini. 


Prabowo pun pasti tahu itu. Usulan para purnawirawan TNI itu salah satunya untuk mencegah keinginan itu terwujud. 


Kecelakaan sejarah biasa terjadi, tapi jangan diulang ditempat yang sama. ***

Halaman:

Komentar