Bau Anyir Politik di Balik Pencopotan Letjen Kunto

- Jumat, 02 Mei 2025 | 15:35 WIB
Bau Anyir Politik di Balik Pencopotan Letjen Kunto


TNI punya Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti). Kita pun harus bertanya, ke mana Wanjakti? 


Bukankah dewan ini yang seharusnya memastikan mutasi perwira tinggi dilakukan secara objektif dan profesional? 


Apakah Wanjakti hanya sekadar formalitas? Pajangan? Atau ikut terkooptasi dalam pusaran tekanan politik?


TNI selama ini dikenal sebagai institusi yang kokoh dalam meritokrasi. Profesional. Tidak mudah diintervensi. Tapi kasus Kunto membuat semua itu dipertanyakan. 


Jika bau anyir politik masuk ke dalam dapur pembinaan karir perwira tinggi, maka keroposlah benteng terakhir negeri ini.


Ini bukan soal Kunto semata. Ini soal masa depan TNI. Soal kredibilitas sistem pembinaan. Soal kepercayaan publik.


Kembalikan TNI ke jalur profesional. Jauhkan dari tarik-menarik politik praktis. Jangan korbankan perwira yang berdedikasi hanya karena opini politik orang tua mereka.


Kalau, katanya, mutasi memang karena alasan profesional dan kebutuhan organisasi, tunjukkan datanya. Terbuka saja. 


Jangan berkelit  di balik dusta. Karena di era digital, publik bisa mencium aroma politik lebih tajam dari seribu klarifikasi normatif.


Kalau kita ingin TNI tetap dihormati, maka jangan perlakukan perwira tingginya seperti bidak catur kekuasaan. Dan, Presiden Prabowo punya *kewajiban* untuk itu. 


Saatnya Prabowo tunjukkan dia adalah Presiden yang berdaulat, yang mengemban amanat konstitusi. 


Berhentilah jadi bayang-bayang Jokowi, sang Raja Bohong perusak NKRI! ***


Pencopotan Anak Try Sutrisno dari Pangkogabwilhan I Digantikan Eks Ajudan Jokowi Berbau Politis


Analis politik sekaligus peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa menilai ada aroma politis yang kuat dalam pencopotan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Letjen Kunto Arief Wibowo, yang juga merupakan anak Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.


Meski mutasi personel di tubuh TNI biasa dilakukan, namun kali ini berbeda dengan yang dialami Letjen Kunto mengingat waktunya yang cukup berdekatan dengan pernyataan Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan sebagai Wapres.


“Mutasi terhadap Letjen Kunto Arief ini memang menjadi perhatian publik. Di mana orang tua Letjen Kunto, Try Sutrisno, turut serta melakukan penandatanganan usulan pemakzulan tersebut,” ujar Ardha di Jakarta, Jumat (2/5/2025).


Selain itu, yang menjadi sorotan juga karena posisi Pangkogabwilhan I yang baru dijabat Letjen Kunto Januari lalu. 


Dengan begitu, ia baru menjabat sekitar empat bulan di posisi tersebut.


“Adanya aroma politis dalam mutasi semakin kuat ketika posisi Pangkogabwilhan I tersebut kemudian digantikan oleh personiel yang dinilai dekat dengan Jokowi, sebagai ajudan Presiden ke-7 RI itu pada 2014-2016 lalu,” kata Ardha menjelaskan.

Halaman:

Komentar

Terpopuler