Bahkan menurut keyakinan Roy Suryo Cs, pada tahun 1995 itu Professor Sumitro menjabat sebagai dekan.
Namun pada lembar skripsi yang diposting oleh Rismon Sianipar, gelar sang dosen pembimbing itu sama dengan yang ada di skripsi Jokowi.
Skripsi milik Budi Damito itu ditanda tangani oleh Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.
Gelar itu sama seperti yang ada di skripsi Jokowi, namun berbeda ejaan nama saja.
Budi Darmito merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985, sama dengan Jokowi.
Itu artinya Budi merupakan teman satu kelas dengan Jokowi, dan lulus berbarengan dengan Jokowi.
Tak lagi mempermasalahkan gelar Profesor Sumitro, Rismon justru menyoroti ketikan kedua skripsi tersebut.
Menurut Rismon, skripsi Budi Darminto ditulis menggunakan mesin ketik.
Sementara skripsi Jokowi, menurut Rismon, ditulis menggunakan komputer modern.
"LEMBAR SKRIPSI BUDI DARMITO (NIM 1568/KT, Lulus 1985 dari KEHUTANAN UGM) cocok dengan teknologi saat itu (Mesin Ketik Manual), berbeda teknologi pada lembar pengesahan skripsi Jokowi dengan algoritma STRING ADJUSMENT yang hanya ada pada WORD PROCESSOR MODERN! Ayo UGM, JUJURLAH!," tulisnya.
Rupanya ada beberapa netizen yang jeli melihat kecerobohan Roy Suryo Cs.
"Mohon cek ulang bang @SianiparRismon, lembar skripsi Budi jangan2 falseflag, Krn THN 1985 pak Ahmad Sumitro belum prof, dan THN tsb beliau adalah dekan fak kehutanan. Tetap semangat namun juga waspada jebakan Betmen," tulis akun @DEntova.
👇👇
LEMBAR SKRIPSI BUDI DARMITO (NIM 1568/KT, Lulus 1985 dari KEHUTANAN UGM) cocok dengan teknologi saat itu (Mesin Ketik Manual), berbeda teknologi pada lembar pengesahan skripsi Jokowi dengan algoritma STRING ADJUSMENT yang hanya ada pada WORD PROCESSOR MODERN! Ayo UGM, JUJURLAH! pic.twitter.com/hqZanM53D3
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur