Menurutnya, dukungan tersebut justru untuk menghacurkan citra Anies Baswedan, karena diwarnai dengan pengibaran simbol organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Deklarasi tersebut jelas untuk menggiring opini masyarakat, yang mana Anies Baswedan di-framing seolah-olah dekat dengan kelompok radikal dan ormas terlarang," ucap Ujang kepada GenPI.co, Minggu (12/6/2022).
Dia mengatakan deklarasi tersebut merupakan gerakan kelompok tertentu untuk melawan Anies Baswedan.
"Saya melihat deklarasi tersebut kelihatannya merupakan gerakan kelompok tertentu yang ingin menjatuhkan Anies dari sejak dini," katanya.
Ujang menambahkan gerakan yang diduga untuk menjegal Anies Baswedan tersebut merupakan tanda perang pencapresan sudah mulai.
Kendati demikian, Dosen Universitas Al-Azhar itu tidak memperjelas kelompok mana yang ingin menghancurkan Anies Baswedan.
"Kami harus investigasi dan cari tahu dulu, tetapi yang pasti kelompok tersebut tak ingin Anies jadi capres," ungkap dia.
Sebelumnya, kedua kelompok tersebut baik dari HTI dan FPI membantah adanya gerakan tersebut.
"Karena, dibantah oleh Ismail Yusanto, eks Jubir HTI. Bahwa itu yang dideklarasi di hotel jelas bukan HTI dan FPI juga dibantah oleh FPI asli," tutur Ujang.(*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan!
Pengamat Politik: Usulan Gibran Dimakzulkan Tidak Bisa Dipisahkan Dari Pilpres 2029!
Hercules Hina Purnawirawan, Publik Heran: Kenapa TNI Diam Saja?
Keteladanan Yang Tercoreng: Mobil Jokowi Sempat Nunggak Pajak dan Simbol Etika Yang Dipertaruhkan