POLHUKAM.ID - Pakar telematika Roy Suryo kembali terlibat perdebatan sengit dengan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Silfester Matutina.
Kali ini perdebatan terjadi saat membahas soal pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam dialog NTV Prime di Nusantara TV, Rabu (26/6/2025).
Diketahui Forum Purnawirawan Prajurit TNI menyoroti Gibran yang memperoleh tiket pencalonan melalui putusan Mahkamah Konstitusi.
Para purnawirawan menilai putusan tersebut melanggar prinsip netralitas yang diputus oleh Ketua MK saat itu Anwar Usman yang merupakan paman Gibran.
Mereka telah mengirimkan surat resmi usulan pemakzulan Gibran kepada pimpinan DPR, MPR dan DPD RI pada 26 Mei 2025 lalu.
Silfester Matutina menghargai surat dari purnawirawan Jenderal itu sebagai hak demokrasi mereka.
Namun ia menilai isi dari surat pemakzulan ini secara fakta dan konstruksi hukum sangat tidak mendasar dan tidak pas.
Apalagi, kata Silfester, sekarang ini DPR itu banyak mempunyai beban legislasi antara lain beberapa undang-undang itu segera dibahas dan ditetapkan.
Ada UU PPRT, UU Polri, UU Pemilu, Perampasan Aset dan lain-lainnya.
"Poin poin yang mereka ajukan sangat lemah," kata Silfester Matutina.
"Dan menurut saya sampai saat ini baik itu Mas Gibran ataupun Pak Prabowo bahkan Pak Jokowi yang juga disasar tidak pernah melakukan pelanggaran hukum apapun, abuse of power atau melanggar konstitusi," imbuhnya.
Silfester menganggap usulan pemakzulan Gibran hanyalah disuarakan oleh segelintir orang yang belum bisa menerima kekalahan di Pilpres 2024.
Ia menuding kebanyakan jenderal-jenderal yang tergabung dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang menuntut pemakzulan Gibran adalah "orang-orangnya" Anies Baswedan.
"Tanggal 19 Maret jenderal-jenderal ini yang demonstrasi ke KPU agar hasil kemenangan Parbowo Gibran itu dianulir dan diadakan pemilu ulang. Motif ini ada. Sakit hati karena kekalahan. Dendam politik," tandasnya.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara