Ketibaan Gibran dan Kamus Bahasa Indonesia: Antara Kebaruan Kata dan Perdebatan Publik!

- Minggu, 20 Juli 2025 | 12:45 WIB
Ketibaan Gibran dan Kamus Bahasa Indonesia: Antara Kebaruan Kata dan Perdebatan Publik!

Yang muncul justru kata dasar "ketiban" yang memiliki arti kejatuhan. 


Hal ini mungkin menjadi pangkal kebingungan netizen yang akrab dengan makna "ketiban" dalam konteks umum.


Namun, telaah lebih lanjut dalam Tesaurus Bahasa Indonesia mengungkapkan bahwa "ketibaan" memiliki sinonim atau persamaan kata dengan kedatangan, kemunculan, sampainya, kehadiran, dan kemasukan.


Ini menunjukkan bahwa secara semantik, kata yang digunakan Gibran memiliki makna yang jelas yaitu 'kedatangan.'


Mungkin, penggunaan kata "ketibaan" oleh Gibran jarang ditemukan dalam percakapan sehari-hari atau penulisan formal, sehingga terkesan tidak lazim bagi sebagian besar penutur bahasa Indonesia.


 Ini mengindikasikan adanya ruang untuk inovasi dan eksplorasi kosakata, meskipun terkadang memicu diskusi mengenai kesesuaian dan keumuman penggunaannya.


Kunjungan Kerja Produktif Presiden Prabowo


Terlepas dari perdebatan linguistik, momen penyambutan ini sekaligus menandai selesainya rangkaian kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto yang padat dan produktif.


Prabowo membeberkan hasil-hasil penting dari lawatannya ke berbagai negara, termasuk pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, yang menghasilkan peningkatan investasi di Indonesia.


Dari Timur Tengah, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Brasil untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 dan bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.


Kunjungan berlanjut ke Brussel, Belgia, di mana ia menghadiri pertemuan dengan Uni Eropa dan bertemu Raja Belgia, Philippe, berhasil menuntaskan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) setelah lebih dari satu dekade perundingan.


Prabowo juga menjadi tamu kehormatan di peringatan Hari Nasional Prancis atau Bastille Day, di mana kontingen Satgas Patriot II dari Indonesia menjadi pembuka parade militer di Champs Elysees.


Kunjungan luar negerinya diakhiri di Minsk, Belarus, untuk membahas kebutuhan Indonesia akan pupuk hingga potas dengan Presiden Aleksandr Lukashenko.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar