3. Insiden Penguntitan oleh Anggota Densus 88 sebagai Pemicu Utama
Penjagaan ketat ini tidak bisa dilepaskan dari insiden yang terjadi sebelumnya.
Pada Mei 2024, Jampidsus Febrie Adriansyah dilaporkan menjadi target penguntitan oleh anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri saat sedang makan malam di sebuah restoran.
Insiden ini memicu kekhawatiran akan keselamatan Jampidsus dan dianggap sebagai pemicu utama diperlukannya peningkatan pengamanan fisik dari unsur militer.
4. Bantahan Keras Terhadap Rumor Penggeledahan untuk Meredam
Situasi diperkeruh dengan beredarnya rumor mengenai adanya upaya penggeledahan yang gagal di kediaman Febrie oleh pihak kepolisian.
Namun, isu ini telah dibantah dengan keras oleh Kejaksaan Agung.
"Tidak ada. Sumbernya dari mana? Sumbernya harus jelas, sampai saat ini tidak ada," ucap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Anang Supriatna juga menegaskan bahwa pengamanan terhadap Jampidsus dilakukan karena posisi Febrie yang menangani kasus-kasus besar dan berisiko tinggi.
Menurutnya, ini merupakan langkah preventif yang sah dan sesuai prosedur. Bantahan ini menunjukkan adanya upaya untuk meredam spekulasi yang bisa memperuncing suasana.
5. Indikasi Kuat Adanya Keterangan dan Krisis Kepercayaan Antar Aparat
Terlepas dari semua pernyataan resmi, rangkaian peristiwa ini mulai dari penguntitan, rumor penggeledahan, hingga penjagaan oleh TNI secara kolektif mengirimkan sinyal kuat adanya potensi ketegangan di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.
Meskipun para pimpinan institusi menyatakan hubungan mereka baik-baik saja, kehadiran fisik militer untuk melindungi seorang jaksa dari potensi ancaman yang diduga berasal dari aparat lain adalah sebuah anomali yang menunjukkan adanya masalah kepercayaan dan koordinasi yang perlu segera diatasi di tingkat tertinggi dan menimbulkan pertanyaan besar.
Publik menilai ini sebagai sinyal adanya ketegangan antara lembaga penegak hukum.
Apalagi, Jampidsus tengah memimpin pengusutan kasus-kasus korupsi besar, termasuk yang melibatkan pejabat dan aparat.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara