“Dengan menulis, kami ingin meninggalkan warisan berupa buku yang dapat dipegang dan menjadi bukti nyata. Di dunia maya, kebaikan-kebaikan tersebut mudah terlupakan karena cepat tergantikan berita baru,” tambahnya.
Irjen Edy juga menyoroti peran Bhabinkamtibmas yang selama ini berada dekat dengan masyarakat di desa maupun kelurahan.
Mereka kerap memberikan pelayanan lebih dari tugas pokoknya tanpa mengharapkan penghargaan dan bekerja secara ikhlas.
“Para Bhabinkamtibmas sehari-hari berada di lapangan dan memahami kebutuhan masyarakat. Mereka bekerja dalam sunyi, tanpa harus viral, karena landasan mereka adalah rasa ikhlas,” tegas Irjen Edy.
Sementara itu, Prof Hermawan Sulistyo menyampaikan, buku Polisi Baik ini mudah diakses masyarakat, tetapi belum cukup dikenal luas di ruang publik.
“Buku ini memecah kebekuan informasi dan membuktikan bahwa tidak semua anggota Polri negatif. Bahkan, masih banyak siswa SMA yang bermimpi menjadi anggota Polri,” ujar Prof Kikiek.
Dia juga mengapresiasi langkah Irjen Edy yang bersedia mendokumentasikan perjalanan karier dan kisah inspiratif anak buahnya melalui buku tersebut.
“Ke depan, saya optimis institusi Polri akan terus berkembang dan dipandang positif oleh masyarakat. Buku ini memberikan inspirasi dan harapan untuk masa depan,” pungkas Prof Kikiek.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara