“Pengalaman Zulhas sudah tidak perlu diragukan. Langkah tepat mendorong Zulhas sebagai menteri perdagangan,” tegas peneliti kebijakan publik IDP-LP, Riko Noviantoro kepada Populis.id pada Kamis (16/06/2022).
Ia memaparkan setidaknya ada tiga alasan layaknya Zulhas menjabat menteri perdagangan. Pertama, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu punya relasi luas dengan pelaku usaha. Baik kalangan usahawan nasional dan internasional hingga pelaku usaha menengah bawah.
Relasi ini menurut Riko menjadikan eks Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini mampu membaca berbagai perubahan pasar secar lebih cepat.
Alasan kedua, lanjut Riko, Zulhas memiliki pengalmaan birokrasi yang memadai. Menurutnya, tidak dipungkiri bahwa Zulkifli Hasan pernah pula mendapat kepercayaan sebagai menteri pada pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pengalaman birokrasi ini penting untuk lebih mudah beradaptasi dengan situasi birokrasi di Kementerian Perdagangan.
“Seperti kita ketahui kasus Migor itu ternyata ada keterlibatan pejabat Kementerian Perdagangan. Ini bukti birokrasi punya andil besar dalam menentukan kondisi ekonomi nasional. Maka Zulhas diyakini mampu membaca situasi internalnya,” pungkasnya.
Sedangkan alasan ketiga adalah memiliki jejaring di orgaisasi partai politik. Sebagai tokoh partai politik, Riko berpendapat Zulhas dapat mengarahkan dan menggerakan partai politiknya untuk ikut mengawal semua kebijakan perdagangan. Sekaligus menjadi evaluator kebijakan.
“Semua potensi itu ada pada Zulhas yang strategis untuk mendorong iklim perdagangan dalam negeri lebih baik. Pastinya mafia migor dan sawit tak berkutik,” pungkas Riko Noviantoro.
Sebelumnya, Preisden Joko Widodo resmi melantik dua menteri dan tiga wakil menteri baru untuk memperkuat Kabinet Indonesia Maju di sisa masa periode 2019-2024.
Pembacaan surat keputusan dilakukan oleh Nanik Purwanti selaku Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kemensesneg.
Dua menteri tersebut adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan yang dikukuhkan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan M. Lutfhi. Lalu Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Hadi Tjahjanto yang resmi menjadi Menteri Agraria Tata Ruang (ATR).
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Politikus PAN: Prabowo Jadi Presiden Pertama di Era Reformasi Ikut Aksi May Day
Gatot Nurmantyo Bela Dedi Mulyadi: Gubernur Dipilih Rakyat, Bukan GRIB
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!