Sedangkan alasan ketiga adalah memiliki jejaring di orgaisasi partai politik. Sebagai tokoh partai politik, Riko berpendapat Zulhas dapat mengarahkan dan menggerakan partai politiknya untuk ikut mengawal semua kebijakan perdagangan. Sekaligus menjadi evaluator kebijakan.
“Semua potensi itu ada pada Zulhas yang strategis untuk mendorong iklim perdagangan dalam negeri lebih baik. Pastinya mafia migor dan sawit tak berkutik,” pungkas Riko Noviantoro.
Sebelumnya, Preisden Joko Widodo resmi melantik dua menteri dan tiga wakil menteri baru untuk memperkuat Kabinet Indonesia Maju di sisa masa periode 2019-2024.
Pembacaan surat keputusan dilakukan oleh Nanik Purwanti selaku Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kemensesneg.
Dua menteri tersebut adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan yang dikukuhkan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan M. Lutfhi. Lalu Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Hadi Tjahjanto yang resmi menjadi Menteri Agraria Tata Ruang (ATR).
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara