Novel mengatakan dirinya tak ingin terburu-buru blusukan dan menjalin komunikasi dengan partai politik.
"Saya masih menunggu keputusan ijtimak ulama dahulu," ujar Novel kepada GenPI.co, Senin (16/5).
Novel mengatakan dirinya memang berniat maju sebagai Cawapres Pemilu 2022.
Akan tetapi, menurutnya, ada beberapa hal yang tak boleh dilanggar, termasuk jangan mendahului ijtimak ulama.
Dia mengatakan kalau ijtimak ulama tidak merekomendasikan dirinya, blusukan ke parpol pun akan sia-sia.
Novel menegaskan semua aktivitas politik 212 harus menunggu keputusan ijtimak ulama.
"Adapun capresnya nanti juga menunggu ijtimak ulama," tuturnya.
Novel mengatakan ijtimak ulama sendiri akan dilaksanakan pada 2023.
Sebelumnya, sejumlah aktivitas politik mulai memanas jelang 2024.
Misalnya, Partai Golkar, PPP, dan PAN mulai mesra dan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.
Setelah koalisi terbentuk, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendatangi kediaman Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Di sisi lain, Ketum Gerindra Prabowo Subianto juga melakukan safari Idulfitri dengan mengunjungi sejumlah tokoh-tokoh nasional.(*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Mutasi Anak Try Sutrisno Disorot Usai Isu Pemakzulan Gibran, Pengamat: Beraroma Politis yang Kuat
DPR RI Protes Rencana Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Desakan Pemakzulan Wapres Makin Nyaring, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk bagi Orang Waras
Waketum Projo Kelabakan Ditanya Roy Suryo soal Ijazah Asli Jokowi