Lebih lanjut, Prabowo berkomitmen untuk mengumpulkan kekayaan negara yang dicuri dan akan mengalokasikannya untuk kepentingan masyarakat luas, termasuk untuk mendanai proyek Whoosh. "Saya tidak akan ragu bersama tim saya, kita buktikan kita akan menghemat, menyelamatkan, mencari semua sumber kekayaan dan kelola dan kembalikan ke rakyat," kata Prabowo.
Fakta Pembiayaan Kereta Cepat Whoosh
Diketahui bahwa utang Kereta Cepat Whoosh mencapai sekitar Rp116 triliun, dengan sebagian besar berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB). Angka ini mengalami pembengkakan dari perkiraan awal karena cost overrun yang mencapai sekitar Rp19,8 triliun.
Peringatan dari Mantan Menko Polhukam
Sebelumnya, Mantan Menko Polhukam Mahfud MD telah memberikan peringatan kepada Pemerintah RI mengenai risiko besar yang berpotensi timbul dari proyek kereta Whoosh. Selain membebani keuangan negara, proyek yang melibatkan Tiongkok ini disebut berpotensi menimbulkan ancaman kedaulatan jika Indonesia gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang.
Namun, pernyataan Presiden Prabowo Subianto kali ini menegaskan posisi pemerintah yang percaya diri dengan kemampuan negara dalam menanggung dan mengelola proyek strategis nasional ini.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara