"Saya punya keyakinan kalau PDIP betul-betul mendukung Puan, artinya tidak mengusung Ganjar, maka (Ganjar) akan membelok, maka akan didukung partai lain," kata Ujang dikutip dalam channel Youtube-nya, Jumat (24/6/2022).
Ujang mengungkapkan, muncul isu Ganjar akan dibawa partai politik lain sebelum Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, PPP dan PAN dibentuk.
"Ada yang menyebut KIB, entah siapa itu, jadi bahkan saya pernah ketemu Ketum-ketum KIB ya sebelum KIB terbentuk. Dia mengatakan, Ganjar ini kalau ga didukung PDIP maka akan diambil oleh partai lain, dan didukung partai lain," bebernya.
Ujang menyebut ada dua langkah yang akan diambilĀ Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menentukan pilihannya. Pertama, lanjut dia, apabila pemilihan diambil berdasarkan rasionalitas, maka PDIP akan mengusung figur yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Tetapi kalau berdasarkan emosionalitas. Maka akan cenderung kepada mba Puan sebagai anak. Katakanlah anak biologis dan anak ideologis begitu," terangnya.
"Jadi itu akan menentukan langkah rasionalitas dengan emosioalitas itu karena rasional maka dia akan mendukung siapa yang akan menang, tapi kalau emosional pasti akan mendukung anaknya," sambungnya.
Namun Ujang menduga, kelihatannya rasa emosionalitas itu akan lebih dominan. Artinya, sebagai seorang ibu, Megawati mayoritaskan memilih Puan.
"Dan PDIP paham, bahwa apa yang dilakukan Ganjar dulu Ganjar bersatu karena PDIP, Ganjar bisa menjadi Gubernur karena PDIP. Jadi itu yang dibaca oleh PDIP karena saya melihatnya ya ke depan kelihatannya arah-arahnya bisa jadi," pungkasnya.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan yang Disinyalir dari Partai Biru
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat