Hal itu dikatakan menanggapi beredar kabar tiga nama figur yakni Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang masuk dalam bursa Capres versi PDIP.
"Soal Capres kan berkali-kali, berulang-ulang dinyatakan bahwa itu pertimbangan ibu Ketum, itu keputusan kongres kami, jadi mestinya kita tunggu ibu Ketum," tegas Bambang Pacul di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Bambang Pacul menegaskan, untuk menentukan kriteria Capres PDIP hanya bisa diputuskan satu pintu saja. Artinya, kata Pacul hanya Megawati yang bisa menunjuk kader terbaik menjadi capres terbaik untuk PDIP.
"Mohon maaf lah. Saya bukan mau menyombongkan ibu Ketum, kalau di dunia politik kita pahamlah bagaimana ibu Ketum ini track record-nya, hidup di Istana, keluar di Istana, terlunta-lunta, kembali lagi ke Istana," tuturnya.
Selain itu, Bambang Pacul juga memastikan dirinya tidak pernah merasa menyebut ketiga tokoh itu masuk dalam kriteria Capres PDIP.
"Saya tidak mengatakan Mba Puan dan Pak Ganjar masuk, masuk atau tidaknya kan terserah ibu Ketum, kami tegak lurus, ibu perintahkan misalnya "ngoyo dadap" misal, kita siap, di partai kami itu dikau sudah paham lah bahwa itu di tangan Ketum," tutupnya.
Diketahui seperti dikutip dari dalam Newscast Special Road to 2024 CNNIndonesia TV, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, ada tiga nama kader partai yang dinilai memiliki kriteria untuk maju dalam kontestasi politik Pilpres 2024.
"Jujur saja dalam kapasitas yang ada ini, ada tiga kader kami yang masuk dalam kriteria ini. Ada Mbak Puan, ada Mas Ganjar, dan ada Ibu Risma," kata Eriko Selasa (28/6/2022) malam.
Namun Eriko menegaskan partainya memilih untuk tidak terburu-buru menyampaikan nama kader Capres yang akan diusung pada 2024 mendatang. Sebab menurutnya PDIP masih terlalu dini mengumumkan nama-nama tersebut.[]
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Kerap Mengkritik Pemerintah, Purbaya Tantang Rocky Gerung Minta Maaf!
KPK Buka-Bukaan! Pertemuan AMPHURI dan Yaqut Cholil Soal Kuota Haji Tambahan Didalami, Ada Sinyal Korupsi?
Tandingan Presiden? Kapolri Blak-Blakan Ungkap Alasan Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri!
Kader PSI Dikerahkan Untuk Bela Jokowi & Gibran Dalam Kasus Ijazah Palsu