Duet pemersatu bangsa yang diusulkan Paloh itu salah satunya adalah memasangkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan. Ganjar-Anies dinilai bisa menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mewakili dua kutub yang berbeda.
Anies mewakili kubu agamis, sementara Ganjar, nasionalis. Jika Anies banyak didukung oleh kalangan oposisi atau di luar pemerintah, Ganjar justru digandrungi oleh kelompok pendukung pemerintah. Nah, jika keduanya disatukan, NasDem yakin, bisa mengakhiri polarisasi yang ada selama ini.
Paloh mengakui sudah mengusulkan ide duet pemersatu bangsa itu ke Presiden Jokowi. Namun, tak cuma duet Anies-Ganjar, bos Media Grup itu juga mengajukan duet lainnya, yakni Anies-Puan Maharani. Opsi lainnya; Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.
"Saya bilang, itulah impian kita bersama. Polarisasi itu hilang, mempersatukan," kata Paloh, beberapa waktu lalu.
Menurut Paloh, nama-nama duet tersebut memang ia sendiri yang mengusulkan ke Jokowi. Meskipun, diakuinya, tak punya subjektivitas dalam memilih kandidat duet tersebut.
"Saya akui iya (memilih komposisi), jadi apa yang bisa saya sumbangkan," imbuhnya.
Namun, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat punya pandangan lain soal ide duet pemersatu bangsa ini.
Sosok yang membidangi Ideologi dan Kaderisasi di PDIP ini menjelaskan, persatuan bangsa merupakan ideologi. Sejatinya, telah melekat dalam Pancasila itu sendiri. Bukan ditentukan oleh orang per orang atau individu.
"Eh yang mempersatukan bangsa kita, sekali lagi ya, itu bukan orang per orang lho, (tapi) yang mempersatukan bangsa kita itu ideologi ya," kata Djarot.
Sehingga, kata eks Gubernur DKI Jakarta itu, persatuan bangsa tidak bergantung pada sosok. Melainkan bersandar pada pemahaman dari setiap pribadinya. Itu artinya, duet pemersatu bangsa yang diusulkan NasDem itu, bukan tolak ukurnya.
"Apakah dia punya pemahaman ideologi yang kuat, ukurannya itu. Jadi bukan karena orang, tapi karena Pancasila-nya dong," tegasnya.
Terlepas sepakat atau tidak, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali membenarkan, partainya yang kepingin merealisasikan duet Anies-Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara