Walau Bebas Selancari Internet, Harus Kenal Juga Prinsip Beretika di Dunia Digital

- Senin, 27 Juni 2022 | 11:20 WIB
Walau Bebas Selancari Internet, Harus Kenal Juga Prinsip Beretika di Dunia Digital

Era teknologi digital tak terlepas dari hoaks, penipuan daring, ujaran kebencian, cyberbullying di samping dampak positif dengan segala kemudahannya. Cakap digital sebagai upaya adaptasi menjadi keharusan bagi pengguna di ruang digital agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara tepat.

Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia mengungkapkan etika di dunia digital menjadi landasan yang harus dimiliki setiap orang. Sebab di ruang digital individu dituntut untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Bahkan jarak maupun letak geografis tak lagi menjadi penghalang. 

Baca Juga: Digital Talent BRI Torehkan Prestasi di Ajang UN World Innovation Day Hack 2022

Ada 7 kompetensi literasi digital terkait etika dalam berinternet. Antara lain kompetensi dalam mengakses informasi, menyeleksi dan menganalisis informasi, memahami etika digital sebagai upaya membentengi diri dari hal-hal negatif. Selain itu kompetensi digital juga meliputi memproduksi dan mendistribusikan informasi, memverifikasi pesan sesuai etika, berpartisipasi dalam membangun relasi sosial, serta berkolaborasi data dan informasi dengan aman dan nyaman di platform digital. 

"Idealnya etika yang kita tampilkan di ruang nyata sama dengan etika di ruang digital," kata Rovien saat berbicara dalam Webinar Makin Cakap Digital 2022 wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Namun nyatanya Netizen Indonesia justru sempat dinobatkan sebagai yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara oleh Microsoft. Faktor yang memengaruhi buruknya indeks Indonesia yaitu hoaks, penipuan, ujaran kebencian, dan diskriminasi. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler