Djayadi menyebutkan Jokowi yang tidak memungkinkan untuk mencalonkan lagi pada Pemilu 2024 bakal memiliki andil besar dalam skema perpolitikan Indonesia.
Dia juga menyatakan seusai melepas jabatannya, Presiden Jokowi bakal mendekati salah satu calon presiden yang akan bertarung.
"Biasanya presiden yang turun akan menjauhi capres, tetapi dalam kasus Jokowi berbeda," ucap dia di Warung WOW KWB, Jakarta Selatan, Minggu (3/7/2022).
Menurut Djayadi, Jokowi akan mendekati capres yang akan meneruskan proyek strategisnya, terutama soal IKN dan infrastruktur.
Dia menambahkan banyak yang khawatir jika nantinya proyek strategis Jokowi tersebut tidak dilanjutkan karena berbagai alasan.
Pengamat politik itu juga menjelaskan Jokowi harus meningkatkan leverage atau daya tawarnya untuk menjadi king maker.
"Terlihat pada kemampuannya untuk mempertahankan situasi ekonomi di tengah ancaman krisis ekonomi yang besar (perang Rusia dan Ukraina, red)," ungkapnya.
Djayadi menyebut jika ekonomi dan infrastruktur di Indonesia berlanjut, Jokowi bisa meningkatkan daya tawarnya kepada PDI Perjuangan.
Selain itu, apabila daya tawar Jokowi tinggi kepada PDIP, fungsi king maker akan lebih besar kepada dirinya karena pemilih utama mantan Gubernur DKI Jakarta itu berasal dari PDIP.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Politikus PAN: Prabowo Jadi Presiden Pertama di Era Reformasi Ikut Aksi May Day
Gatot Nurmantyo Bela Dedi Mulyadi: Gubernur Dipilih Rakyat, Bukan GRIB
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!