Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ricuh menunjukkan ada degradasi moral pelajar NU.
“Pelajar NU mengadakan Kongres ricuh. Ini sangat memalukan dan menunjukkan mereka mengalami degradasi moral,” kata aktivis ICMI Muda, Ahmad Anjay Al Baroesy kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (15/8/2022).
Menurut Ahmad, para pelajar NU tentunya mendapat pelajaran dari Kitab Ta’limul Muta’allim yang isinya tentang moral dan adab seorang penuntut ilmu. “Pelajar NU sudah mendapat didikan dari para kiai namun ketika berkongres tidak memperlihatkan akhlak,” paparnya.
IPNU dan IPPNU yang berkongres, kata Ahmad hanya mengejar kekuasaan dan tidak memikirkan membentuk akhlak para pelajar. “Mereka sampai ribut untuk rebutan jabatan ketua karena dianggap mempunyai posisi strategis terutama pada Pilpres 2024,” jelas Ahmad.
Kata Ahmad, jabatan di IPNU dan IPPNU dijadikan batu loncatan meraih kekuasaan di pemerintahan. “Bukan pengabdian tetapi untuk kekuasaan,” pungkasnya.
Sumber: suaranasional.com
Artikel Terkait
Jokowi Tirukan Gerakan Prabowo Hentak Podium saat Pidato di PBB: Sebuah Brand Baru
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Wamensesneg: Yang Utama Bentukan Presiden
Tarif Cukai Rokok Tak Naik pada 2026
Nasdem Senang Ahmad Ali-Bestari Barus Jadi Pengurus PSI Setelah Gagal Nyaleg