“Tentu tidak heran sebab yang buat tidak memiliki cukup otak dlm menganalisa, menciptakan, memperbaharui ide,” jelas Ahmad.
Denny Siregar mengungkapkan alasan peristiwa Mako Brimob 2018 diangkat dalam film “Sayap-Sayap Patah”. Ia mengatakan karena peristiwa kejahatan tersebut sarat dengan nama agama yang disalahartikan.
“Kerusuhan di Mako Brimob adalah kejadian besar di 2018. Sayangnya, peristiwa itu seakan terlupakan. Saya ingin mengangkatnya kembali lewat film ini karena kejadian tersebut sarat peristiwa kejahatan atas nama agama yang disalahtafsirkan,” ungkap Denny Siregar.
“Saya juga ingin membuat monumen untuk lima orang anggota Densus 88 yang gugur dalam peristiwa itu. Selama ini, banyak sekali narasi yang dibangun seolah-olah kejadian terorisme itu tidak ada. Terorisme itu ada dan sangat nyata. Korbannya begitu banyak,” paparnya.
Sumber: suaranasional.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara