Menurutnya semakin banyak buku bacaan yang menjadi rujukan sumber Ilmu maka semakin luas pemahaman alias agar tidak kuper (kurang pergaulan).
“Mahasiswa itu harus banyak baca buku, jangan satu bacaan saja. Supaya pintu itu bisa dilihat lebih banyak,” ujarnya, saat dimintai keterangan di Gedung Serbaguna (GSG) Unila, Selasa (9/11/2021).
Jika ada mahasiswa yang terpapar radikalisme, kata Karomani, pihaknya akan mengajak berdialog dan berdiskusi.
Karomani mengatakan, mahasiswa semacam itu berikan pemahaman bukan dieksekusi kemudian dikeluarkan dari kampus. Sebab, sesungguhnya mahasiswa sedang mencari jati diri
Sumber: suaranasional.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara