Padahal, Lucius mengaku baru akan mengapresiasi langkah BURT yang membatalkan proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR RI.
Akan tetapi, dia mengatakan BURT justru diam-diam melakukan kunker ke Turki.
Lucius pun curiga gagahnya BURT yang mau membatalkan proyek gorden bernilai fantastis itu dilakukan hanya demi mendapatkan simpati publik semata.
"Lebih parah lagi jika keputusan populis menghentikan proyek gorden, hanya sebuah kedok menutupi kegiatan kunker yang melibatkan BURT ke Turki pada 18-24 Mei," ujar Lucius kepada GenPI.co, Kamis (19/5).
Kecurigaan Lucius bukan tanpa alasan. Dia mengatakan BURT seolah sedang memanfaatkan apresiasi publik atas penyelesaian polemik proyek gorden dan merayakannya dengan diam-diam berkunjung ke Turki.
"Tanpa alasan yang jelas dan tanpa informasi kepada publik," ungkapnya.
Sebab, menurutnya, tidak ada urgensi apa pun ketika BURT kunker ke Turki.
"Kunker BURT ke Turki langsung mendegradasi keputusan populis mereka menghentikan proyek pengadaan gorden," pungkas Lucius.
Irjen Napoleon mengatakan umat Islam memang terbiasa ke masjid hanya memakai sandal jepit lusuh dan sarung.
Namun, dia menyebut bukan berarti bisa seenaknya dipermainkan.
“Ingat, kami adalah semut hitam yang ada di mana-mana. Tunjukkan girahmu supaya mereka tahu diri,” ucap Napoleon.
Di sisi lain, dirinya juga mengimbau umat Islam supaya jangan pernah menghina agama lain.
Dengan demikian, dia mengatakan keharmonisan bisa terjaga.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Apa Itu Perjanjian Helsinki Yang Disinggung JK di Sengketa 4 Pulau? SIMAK!
VIRAL Prabowo Tolak Salaman Dengan Menteri ESDM Bahlil, Publik Heboh: Sinyal Ketidaksukaan?
Setara Institute: Prabowo Mesti Kesampingkan Jasa Politik Jokowi Untuk Selesaikan Konflik 4 Pulau Aceh-Sumut!
Rocky Gerung Sebut Pihak Jokowi Makin Panik Saat Dituntut Tunjukan Ijazah Asli