"KPK terfokus pada Formula E yang sudah di audit BPK berkali - kali. Tak ada kerugian negara bahkan layak dilaksanakan," ungkapnya dalam akun twitter pribadinya, dikutip Jumat (23/6/2023).
Hal ini membuat aktivis kebuyaannya ini menjadi curiga bahwa memang ada kepentingan kekuasaan dalam penyelidikan dugaan korupsi dalam Formula E.
"Bahayanya bila lembaga penegak hukum menjadi alat kekuasaan," tuturnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN III Arya Sinulingga telah buka suara soal kerugian dari Sirkuit Mandalika. Ia menilai bahwa hal itu wajar karena merupakan langkah pertama dari proyek tersebut untuk mendunia. Apalagi dijalankan saat masih santernya ancaman Covid-19.
"Jadi kalau ada rugi, ya wajarlah, karena di mana-mana namanya promosi pertama ya memang rugi. Mana ada orang promosi jualan, untung, kalau semua harus jual, untung, semua bahagia," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara