Bahkan, lanjut Adib, kesamaan pemahaman dalam politik keduanya juga sudah teruji saat Prabowo akhirnya mau legowo membantu Jokowi dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan usai dua kali bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 dan 2019.
“Hubungan keduanya semakin mesara, jadi saya kira ini adalah rangkaian ketika disebut Jokowi lebih memilih Prabowo. Atau mungkin juga pengulangan episode Pilkada DKI 2012 lalu, dimana Prabowo sebagai pendukung utama Jokowi yang membawanya ke kancah politik nasional,” demikian Adib.
Harian The Straits Times melihat sejumlah variabel yang menguatkan bahwa Jokowi sebetulnya mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo yang diusung sendiri oleh partainya, PDI Perjuangan.
Pertimbangannya antara lain Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra sementara Ganjar hanyalah petugas partai. Kemudian, anak-anak Jokowi mulai berada satu barisan dengan Prabowo karena dijamin akses politik ke depannya. Sementara Jokowi disebut tak mendapatkan garansi seperti itu dari PDI Perjuangan.
“Ini karena Prabowo, ketua Partai Gerindra populis sayap kanan, berkomitmen penuh untuk mendukung karir politik anggota keluarga Jokowi,” tulis harian The Stratis Times.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara