Akan tetapi dalam simulasi tersebut, ada beberapa nama bacawapres pendamping Ganjar yang memberikan raihan suara cukup baik, namun keunggulannya masih dalam margin of error kurang lebih 3 persen. “Jadi tidak bisa dibaca unggul. Kalau seperti ini artinya berimbang,” katanya.
Menurutnya, sebuah pasangan baru dikatakan unggul jika selisihnya dua kali lipat dari margin of error. Artinya, selisihnya harus minimal 6 persen. Dalam survei ini tidak ada selisih sebesar itu, kecuali terhadap Anies-AHY.
Merujuk kepada hasil di atas, Saiful Mujani memberikan saran bahwa untuk mencari siapa sosok bakal cawapres bagi Ganjar harus merujuk kepada opini dari orang-orang yang benar-benar memahami kelebihan dan kekurangan para tokoh di atas. Antara lain dilihat kinerja, prestasi, pertimbangan komunikasi kepada publik, menggerakkan massa dan sebagainya.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Prabowo: Pemimpin Indonesia Harus Ramah, tapi Tegas dan Tidak Boleh Lugu
PSI Ingatkan Publik: Jangan Buru-buru Anggap Jokowi Ditinggal Prabowo
Mendesak Evaluasi! Menteri Hukum Supratman Kini Jadi Sorotan
Waspada! Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi Bisa Jadi Beban Berat Pemerintah