“Ada negara yang kaya. Sudan itu kaya, punya minyak, punya gas, punya emas. Perang saudara. Ibu kotanya perang sampai sekarang. Jenderal lawan jenderal. Bayangkan kita bersyukur jenderal-jenderal kita selalu ingat dia menjadi jenderal karena rakyat. Dia harus membela rakyat, mengabdi kepada rakyat. Kalau ego, kalau haus kekuasaan, negara yang kaya bisa rusak,” kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Oleh karena itu, Prabowo pun menegaskan penting menjaga kerukunan, termasuk diantaranya kerukunan antar elite di Indonesia.
Menurut Prabowo, Indonesia dapat menjadi negara yang berhasil mewujudkan cita-citanya apabila para elitenya rukun dan bekerja sama.
“Kita punya potensi. Kita punya kekayaan. Kita punya segalanya untuk kita tinggal lepas landas, take off. Tetapi ada syaratnya, intinya syaratnya adalah para elite, para pemimpin harus bisa rukun. Para pemimpin harus bisa kerja sama. Para pemimpin harus bisa bekerja dengan baik bersama. Harus bisa saling memahami, saling mengerti, saling mengalah. Kuncinya itu,” kata Prabowo.
Prabowo 3 kali kalah
Prabowo Subianto kalah 2 kali pada Pilpres 2014 dan 2019 dari Jokowi. Pada Pilpres 2014, dia berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. Lima tahun berselang, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno kembali menelan kekalahan dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Jika dihitung dengan kiprahnya sebagai calon wakil presiden, Prabowo sebenarnya telah kalah tiga kali. Pada Pemilu 2009, dia menjadi pendamping Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono.
Pada Pilpres 2024, belum jelas siapa yang akan menjadi pendamping Prabowo Subianto. Sejauh ini, sejumlah nama telah disebut berpotensi menjadi pendamping Prabowo seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Wali Kota Solo sekaligus putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Purbaya Didesak Dipecat Usai Sebut Era SBY Lebih Makmur dari Jokowi, Pro-Kontra Memanas!
Setahun Prabowo Memimpin: Efisiensi yang Dikampanyekan vs Bagi-bagi Jabatan yang Terjadi
Laode Ida Bongkar Perangkap Proyek Jokowi untuk Kunci Loyalitas Menteri, Tom Lembong Termasuk?
Gibran Diinterpelasi Soal Ijazah, Ini Penjelasan yang Dinantikan Publik