"Tidak apa-apa, karena itu digerakkan oleh grup yang memang punya kepentingan politik tersendiri. Silakan saja," tuturnya.
Namun begitu, Anas menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin lagi ada kezaliman hukum menimpa orang lain, sebagaimana pernah ia rasakan.
"Saya tidak ingin menyebut nama karena yang penting adalah bukan orangnya, bukan namanya. Jadi, buat saya orangnya siapa, namanya siapa, itu bukan sesuatu (yang penting disebutkan) gitu," demikian Anas.
Pada 9 Maret 2012 silam, Anas pernah berjanji apabila ia korupsi kasus Hambalang maka ia siap digantung di Monas Jakarta. Satu tahun setelahnya, atau pada Februari 2013, Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Mantan Ketua Umum Demokrat itu lalu ditahan pada Januari 2014.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara