POLHUKAM.ID -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menolak dipaksa menjadi calon wakil presiden (Cawapres) salah satu kandidat calon presiden (Capres).
Penegasan itu disampaikan Erick, merespon pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/7).
"Kalau teman-teman media tanya ada bicara politik, saya rasa belum. Saya belum ditugaskan (menjadi Cawapres)," kata Erick kepada wartawan, di Persija Training Ground, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/7).
Erick juga mengaku tengah konsentrasi menyelesaikan pekerjaan sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karena amanat yang diberikan Presiden Jokowi harus diselesaikan hingga 2024.
"Saya sudah sampaikan berulang kali, ketika ke arah yang lebih politis, koalisinya kan belum terbentuk," sergahnya.
Dia juga mengaku mengutamakan kecocokan dalam berpolitik, sebab itu tidak bisa dijodoh-jodohkan.
"Saya juga berharap punya chemistry. Saya tidak mau jadi bagian, misalnya harus dipaksa kawin, jangan. Nggak enak juga. Karena apa, chemistry itu penting sekali," tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jejak Misterius Relawan Asal Solo, Diduga Otak Pembuatan Ijazah di Pasar Pramuka, Menghilang sejak Kasus Bambang Tri
Partai Ummat Bergolak, Kader Gugat AD/ART
4 Pulau Sengketa Aceh dan Sumut Kembali Disorot, Pakar Hukum Dukung Evaluasi Ulang
Keputusan Mendagri Soal Empat Pulau Aceh Jahat dan Harus Dicabut