"Secara umum, semua menteri yang punya konflik kepentingan baik pribadi maupun jabatan sebaiknya mengundurkan diri," katanya dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).
Fahri menyinggung menteri tersebut sebagai pencari cuan. Dia mengaku miris karena seharusnya menteri fokus bekerja membantu presiden mengatasi krisis akibat pandemi.
"Kabinet ini babak belur padahal masih 2,5 tahun. Saat Krisis menghadang tapi menteri pada cari cuan dan popularitas. Akhirnya presiden menanggung beban sendiri," katanya.
Fahri pun mengingatkan kembali komitmen Presiden Jokowi yang menentang adanya sistem rangkap jabatan dalam semua lini pemerintahan.
Di sisi lain Fahri mengingatkan para menteri berterima kasih kepada Jokowi dan fokus membantunya mengatasi masalah. Bukan malah aji mumpung mencari popularitas untuk mendapat kekuasaan.
"Dan kalau mereka menganggap diri profesional, ya profesional aja, curahkan ilmu sedalam-dalamnya untuk membereskan kerja-kerja besar yang ditugaskan oleh Presiden. Habis itu kembali aja ke dunia profesional. Tapi sayangnya pada aji mumpung melihat popularitas sebagai segala-galanya. Pengen berkuasa," sentil politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara