“Soal food estate seperti yang disebut Hasto itu memang kejahatan lingkungan, karena apa? Karena menurut saya pemerintah itu tidak sungguh-sungguh mempersiapkan perencanaan food estate itu,” kata Syahganda.
Syahganda mengungkapkan sekitar 600 hektare dan ribuan pepohonan ditebang habis atas nama ketahanan pangan. Terlebih, kondisi tanah di Kaltim lebih cocok untuk ladang, bukan untuk padi atau yang komoditas pangan lainnya.
“Ini dianggap gagal karena 600 hektar lahan di sana ditebang-tebangin. Nah di luar Jawa itu, orang hanya orang bisa berladang karena beda curah hujannya, lahannya beda,” kata aktivis senior ini.
Sebelumnya, proyek lumbung pangan atau food estate yang dikerjakan pemerintah mulai disenggol PDI Perjuangan. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bahkan menyebut proyek ini sebagai bagian dari kejahatan lingkungan.
Menurut Hasto, PDIP memberikan catatan yang serius atas upaya Presiden Jokowi membangun food estate. Katanya, politik seharusnya merawat kehidupan dan menjaga bumi pertiwi. Sementara program food estate justru membabat hutan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara